Rabu, 31 Oktober 2012

Capital One Cup Chelsea FC 5 - 4 MU Fc

London - Chelsea lolos ke perempatfinal Piala Liga Inggris setelah menang 5-4 atas Manchester United, di dalam pertandingan sengit yang mesti dituntaskan lewat extra time. Di Stamford Bridge, Kamis (1/11/2012) dinihari WIB, MU bisa tiga kali memimpin atas Chelsea, yang sebaliknya tiga kali pula menyamakan kedudukan--bahkan kemudian berbalik memimpin di extra time dan akhirnya menang. Ryan Giggs membuat MU unggul duluan pada menit 22, dengan David Luiz menyamakan lewat titik putih pada menit 31. Javier "Chicharito" Hernandez lantas bikin MU unggul lagi pada menit 43, cuma untuk disamakan Gary Cahill pada menit 52. Nani kemudian membuat 'Setan Merah' unggul untuk kali ketiga pada menit 59. Namun, penalti Eden Hazard pada menit injury time memupuskan kemenangan MU yang sudah di depan mata. Di extra time, Daniel Sturridge dan Ramires kemudian menambah dua gol untuk Chelsea, sedangkan MU cuma bisa membalas lewat tendangan penalti Giggs. Chelsea pun menang 5-4, maju ke babak empat Piala Liga Inggris, sekaligus menyingkirkan MU. Jalannya Pertandingan Sebuah serangan cepat dilakukan Moses pada menit delapan. Dari sisi kanan ia menggiring bola mendekati pertahanan MU lalu mengirim bola ke arah Sturridge yang tidak terkawal. Tetapi peluang terbuang usai Sturridge terjatuh ketika menggiring bola. MU mendapat tendangan bebas pada menit 13. Nani mengambil dan menyepak bola yang melaju ke gawang Chelsea meski masih tepat ke arah Cech. Serangan lagi dari MU dari sisi kiri lapangan pada menit 15. Setelah Anderson melakukan gerak tipu di tengah, bola lalu menuju Welbeck yang menuntaskan serangan dengan sepakan keras. Tapi lagi-lagi arahnya masih tepat ke Cech. MU memimpin di menit ke-22. Diawali dari tendangan gawang yang diambil pendek oleh Cech, Anderson bisa mencuri bola dari Romeu di tepi kotak penalti. Si kulit bundar kemudian dioper ke Giggs yang dengan jitu mengirimnya ke dalam gawang Chelsea. Buttner melanggar Moses di kotak terlarang pada menit 30 dan wasit menunjuk titik putih. Penalti untuk Chelsea. Luiz maju jadi algojo dan menendang bola ke kiri. Lindegaard sukses menebak arah bola meski si kulit bundar tetap masuk gawangnya. Skor jadi 1-1. Chicharito membuat MU kembali unggul pada menit 43. Gol diawali setelah Luiz kecurian bola dan dimanfaatkan MU lewat serangan balik cepat. Dari sisi kanan gawang, Chicharito yang menerima umpan terobosan Anderson akhirnya sukses mengirim bola melewati hadangan Cech yang sudah berusaha menutup ruang. Powel melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti pada menit 47. Bola masih bisa ditepis Cech lalu meninggalkan lapangan permainan. Lima menit berselang, Chelsea menyamakan kedudukan jadi 2-2. Diawali dari sepak pojok, bola mengarah ke depan gawang MU dan ditanduk Cahill. Rafael berusaha menghalau bola dengan kepalanya, tapi si kulit bundar sudah melewati garis gawang. MU kembali memimpin atas Chelsea di menit ke-59. Di sisi kiri arah gawang, Nani melakukan operan satu-dua dengan Anderson sebelum melayangkan bola melewati Cech dari sudut sempit. Sebuah peluang emas lahir untuk Chelsea pada menit 65. Diawali dari umpan silang di sisi kanan, bola mengarah ke depan gawang MU dan ditanduk Moses. Tapi si kulit bundar masih menyisir tipis di atas mistar gawang. Azpilicueta membuat Chelsea kembali mencatat peluang. Tak terkawal di tiang jauh pada menit 69, ia meneruskan umpan lambung dengan tandukan meski lagi-lagi bola belum tepat sasaran. Klaim penalti dari Chelsea dilontarkan pada menit 72 setelah tendangan Mata di kotak penalti MU dianggap mengenai tangan Michael Keane. Tapi wasit tak sependapat. Empat menit berselang, Moses melepaskan tembakan keras menyusur tanah ke arah gawang MU. Lindegaard masih bisa mengamankan bola seraya menjatuhkan tubuh. Tekanan terus dilancarkan Chelsea. Sturridge mendapat ruang tembak pada menit 84 dan berusaha melepaskan tembakan kendati masih mengarah tepat ke Lindegaard. Semenit kemudian Lindegaard kembali diuji, kali ini dari tendangan Oscar. Kiper MU itu masih bisa menghadang bola dengan sigap. Di menit-menit akhir, Ramires dijatuhkan di kotak terlarang dan wasit pun menunjuk titik putih. Hazard yang maju jadi eksekutor tak membuang peluang dan bikin skor jadi 3-3. Blunder dari Wootton pada menit 97 berbuah fatal. Sturridge menggiring bola yang gagal dikuasai Wootton dan kemudian mengecoh Lindegaard sebelum menjebol gawang MU. Menjelang turun minum extra time babak pertama, Chelsea mendapatkan satu peluang lagi dari tendangan bebas. Luiz menyepak bola yang lantas membentur mistar, mengenai tubuh Lindegaard dan kemudian menjauhi gawang MU. Pada menit 22 extra time, Lindegaard melakukan penyelamatan dengan kakinya setelah Moses menerima umpan terobosan dan melakukan tembakan. Dari serangan balik cepat, Chelsea kemudian memantapkan kemenangan. Hazard melakukan penetrasi dan mengecoh pemain bertahan MU sebelum melepaskan umpan matang ke Ramires. Setelah menaklukkan Lindegaard, Ramires menjebol gawang MU pada menit 116. Tiga menit berselang, Chicharito dijatuhkan di kotak penalti dan wasit pun menunjuk titik putih. Giggs maju menjadi algojo dan membuat skor jadi 4-5. Inilah gol terakhir dalam laga. Susunan Pemain Chelsea: Cech, Azpilicueta, Cahill, Luiz, Bertrand, Romeu (Oscar 72'), Mikel (Ramires 46'), Moses, Mata, Piazon (Hazard 55'), Sturridge. Man Utd: Lindegaard, Da Silva, Wootton, Keane, Buttner (Powell 46'), Anderson (Tunnicliffe 81'), Giggs, Fletcher, Nani, Hernandez, Welbeck (Macheda 99')

Di Matteo Puji Semangat Pemain Chelsea FC

London - Chelsea akhirnya berhasil menang atas Manchester United. Roberto Di Matteo lalu memuji perjuangan tak kenal lelah pemain-pemain The Blues yang sempat tertinggal tiga kali dari 'Setan Merah'. Chelsea kembali berhadapan dengan The Red Devils di Stamford Bridge di ajang Piala Liga Inggris, selepas laga yang panas di Premier League akhir pekan lalu. Pada pertandingan yang berlangsung, Kamis (1/11/2012) dinihari WIB itu, Chelsea harus meladeni MU hingga perpanjangan waktu sampai akhirnya memetik kemenangan dengan skor akhir 5-4. Di Matteo yang melihat anak-anak asuhnya bekerja tak kenal lelah untuk mengejar kemenangan lantas memberikan pujian. Chelsea disebutnya memiiki karakter yang luar biasa hingga berhasil memenangi pertandingan. "Selalu menyenangkan jika Anda memetik kemenangan dan itu selalu bagus saat Anda memenangi laga di mana Anda turut ambil bagian di dalamnya," ucap Di Matteo di Sky Sport. "Pertandingan malam ini adalah tipe pertandingan sebuah piala, cukup terbuka dan saya pikir kami bermain cukup bagus. Kami memiliki banyak peluang. Saya pikir kami bisa menyelesaikan pertandingan lebih cepat." "Dan juga sekali lagi kami menunjukkan karakter yang luar biasa karena anak-anak asuhan saya tiga kali menyamakan kedudukan. Ini bukan yang pertama. Ada aktivitas yang luar biasa di ruang ganti." "Mereka tidak pernah menyerah. Kami sudah menunjukkannya malam ini dan kami juga menunjukkan itu di hari Minggu saat kami harus bermain dengan sembilan pemain," tegasnya.

Chelsea Favorite Juara Capital One 2012

London - Juara bertahan Piala Liga Inggris, Liverpool, telah tersingkir dan gagal menembus perempatfinal. Kini juara baru dipastikan lahir, dengan Chelsea menjadi favoritnya. Chelsea menjejak perempatfinal setelah mengalahkan Manchester United dalam laga sengit yang berakhir dengan skor 5-4, Kamis (1/11/2012) dinihari WIB. Dalam laga tersebut 'Si Biru' tiga kali tertinggal, dan tiga kali pula menyamakan, sebelum akhirnya memastikan tiket lolos di babak extra time. Kini Chelsea akan melakoni babak delapan besar sebagai favorit untuk menjuarai Piala Liga Inggris, setidaknya demikian menurut bursa judi dari Sky Bet. Dari para perempatfinalis lainnya, Sky Bet memberikan koefiesien 6/1 untuk Chelsea, yang mana merupakan indikasi kefavoritan tersebut. Leeds, yang akan dihadapi Chelsea di babak ini, mendapat koefisien 20/1. Bukan tanpa alasan kalau kini Chelsea dilabeli favorit, mengingat sejumlah tim tangguh lain, seperti Liverpool dan Tottenham Hotspur, sudah kandas di babak empat dari Swansea dan Norwich secara berurutan. Arsenal menjadi unggulan kedua dengan koefisien 7/4, setelah diundi untuk menghadapi tim dengan level terendah yang masih tersisa sejauh ini, Bradford, yang kini diberikan koefisien 100/1 untuk jadi juara, setelah sebelumnya mendapatkan 2000/1. Dengan koefisien 8/1, Swansea menjadi unggulan ketiga usai diundi untuk menjamu Middlesbrough (16/1), sedangkan Aston Villa mendapatkan koefisien 9/1 untuk laga tandang kontra Norwich (14/1). "Chelsea telah mengatasi hadangan terberat yang mungkin mereka hadapi di kompetisi ini dengan mengalahkan United, tapi (Chelsea) memang telah menurunkan susunan pemain kuat karena ingin membalaskan dendam atas kekalahan (dari MU) akhir pekan lalu," kata Chris Spicer dari Sky Bet, seperti dikutip Sportinglife. "Mereka (Chelsea) menjadi unggulan teratas mengingat dari tim yang masih tersisa, tak ada lagi yang sudah pernah meraih trofi selama tujuh tahun. Namun, tim-tim non-unggulan sudah pasti akan berusaha menjawab tantangan yang ada dan tidak dapat disepelekan terutama jika bermain di kandang," paparnya.

Didier Drogba Legenda Chelsea FC

Shanghai - Didier Drogba baru dinobatkan sebagai pemain terhebat di sejarah Chelsea dalam sebuah polling. Mengetahui hasil itu, Drogba pun merasa amat tersanjung dan bangga. Nama Drogba terpilih dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh majalah resmi Chelsea. Ia mengalahkan sejumlah nama pemain hebat yang pernah dan masih membela 'Si Biru', seperti Frank Lampard, Peter Osgood, Gianfranco Zola, dan John Terry. "Terima kasih kepada semua fans yang telah memilihku, aku merasa sangat bangga dan tersanjung karena ada sebegitu banyak pemain besar yang pernah ada di klub sebelum diriku dan juga bersama-samaku," kata Drogba di Twitter, seperti dikutip ESPN Soccernet. "Untuk bisa disejajarkan dengan nama-nama besar itu adalah sebuah kehormatan besar buatku. Ketika aku bergabung dengan Chlesea, aku menjalankan tugas sesuai peranku. Aku sangat senang sudah menjadi bagian dalam sejarah Chelsea dan mendapatkan penghargaan ini benar-benar luar biasa," sambungnya. Sejak musim panas lalu Drogba merumput di China bersama Shanghai Shenhua. Tepat sebelumnya, ia ikut membantu Chelsea menjuarai Liga Champions. Selain titel Liga Champions tersebut, penyerang Pantai Gading berusia 34 tahun itu juga sudah mengoleksi tiga titel Liga Primer, empat Piala FA, empat Piala Liga Inggris, dan 157 gol dalam 341 laga bersama Chelsea. Drogba juga tercatat sebagai pemain Afrika pertama yang menembus torehan 100 gol di kancah Liga Primer Inggris dan dua kali memenangi Sepatu Emas Liga Primer.

Jumat, 12 Oktober 2012

Seek time, Rotational Latency & Acces Time

Hard disk adalah perangkat penyimpanan sekunder yang digunakan dalam sistem komputer. Biasanya memori utama yang digunakan untuk boot up komputer. Tapi hard disk drive yang diperlukan dalam sistem komputer karena kebutuhan untuk menyimpan sistem operasi yang digunakan untuk menyimpan informasi dari perangkat dan manajemen data pengguna. Lebih dari manajemen hard disk adalah bagian penting dari menjaga komputer, karena memerlukan suatu manajemen yang efisien dari data atau informasi pengguna. Informasi tentang Master Boot Record disimpan dalam hard disk. Ini adalah informasi yang diperlukan selama start up komputer. Sistem komputer membutuhkan informasi ini untuk memuat sistem operasi. Manajemen file dan manajemen sumber daya juga merupakan bagian dari manajemen hard disk. Pengelolaan hard disk memerlukan pengetahuan efisien dari sistem operasi dan sumber daya dan metode tentang bagaimana sumber daya tersebut dapat digunakan dalam rangka mencapai manfaat maksimal. Sistem operasi berisi sumber daya dan alat-alat yang digunakan untuk mengelola file dalam sistem operasi. Partisi dan instalasi sistem operasi itu sendiri dapat dianggap sebagai manajemen hard disk. Waktu Akses Disk 1. Seek Time Seek time adalah jumlah waktu yang diperlukan oleh lengan penggerak (actuator arm) untuk menggerakan head baca/tulis dari track ke track lain. Nilai yang di ambil adalah nilai rata-ratanya yang dikenal dengan average seek time. Pergerakan head dapat hanya berupa pergerakan dari suatu track ke track sebelahnya atau mungkin gerakan dari track terluar menuju track terdalam. Seek time dinyatakan dalam satuan milisecond (ms). Nilai seek time dari track yang bersebelahan sekitar 2 ms,sedangkan seek time dari ujung ke ujung bisa mencapai 20 ms. Average seek time umumnya berkisar antara 8 sampai 14 ms. 2. Rotational Latency latency rotasi: [Disk] Interval antara akhir dari sebuah disk mencari dan waktu di mana alamat blok awal ditentukan dalam permintaan I/O melewati kepala disk. Latency rotasi yang tepat untuk urutan tertentu operasi I/O hanya dapat diperoleh dengan disk drive simulasi atau pengukuran rinci. Menyederhanakan asumsi bahwa rata-rata, permintaan menunggu selama setengah waktu revolusi disk latency rotasi bekerja dengan baik dalam praktek. Setengah dari waktu revolusi disk Oleh karena itu didefinisikan sebagai rata-rata latency rotasi. Konsep Rotational latency dimulai dengan asumsi bahwa aktuator sudah lebih dari trek tertentu. Pada setiap saat tertentu, sebuah permintaan baru meminta data di trek yang sama. Sebagai nilai, latency rotasi adalah latency rata-rata antara titik awal dan tujuan itu di trek yang sama. Beberapa definisi negara yang lebih spesifik bahwa rotasi latency adalah waktu yang dibutuhkan kepala membaca dari hard disk untuk memutar dari sektor data yang sewenang-wenang untuk sektor data yang diinginkan pada jalur data yang sama. Ini adalah bahasa bermasalah tanpa penjelasan karena ilusi menunjukkan bahwa kepala bergerak daripada disk. Namun, di luar menemukan lokasi baru dan menetap, kepala tidak bergerak, lumayan. Hal ini membawa konsep cahaya dari latency antara tindakan. Tindakan adalah permintaan membaca. Kepala melakukan read. Mengingat asumsi adalah bahwa Anda tidak perlu untuk bergerak di antara trek, perangkat membaca, kepala, tampak bergerak. Rotasi latency rata-rata didefinisikan sebagai:
Dalam prakteknya, kita lebih tertarik pada jumlah rotasi latency, waktu akses, waktu kepala pengaturan dan mencari waktu membaca atau menulis di bawah kondisi. 3. Access Time Waktu akses adalah waktu tunda atau latency antara permintaan ke sistem elektronik, dan akses yang diselesaikan atau data yang diminta kembali. Dalam telekomunikasi sistem, waktu akses adalah delay antara awal dari sebuah upaya akses dan akses berhasil. Mengakses nilai waktu yang diukur hanya pada upaya akses yang menghasilkan akses yang sukses. Dalam sebuah komputer , itu adalah interval waktu antara instan di mana sebuah instruksi unit kontrol memulai panggilan untuk data yang atau permintaan untuk menyimpan data, dan instan di mana pengiriman data selesai atau penyimpanan dimulai. @Sumber: shofwaturrohmah.blogspot.com

Kamis, 04 Oktober 2012

Pengertian RAID (Redundant Array of Independent Drive/Disk)

RAID adalah kependekan dari Redundant Array of Independent Drive/Disk. Ada juga yang menyebutnya sebagai kependekan dari Redundant Array of Inexpensive Drive/Disk. Secara sedehana, RAID bisa diartikan sebagai cara menyimpan data pada beberapa harddisk. Dengan begini, kinerja PC bisa meningkat. Selain itu, salinan data juga bisa dijadikan back-up. Implementasi RAID membutuhkan minimal 2 harddisk. Ketika RAID digunakan, sistem operasi akan membaca kedua harddisk sebagai 1 harddisk. Jadi, meskipun ada 2 harddisk, drive yang tampak pada Windows Explorer hanya 1. C saja, misalnya. Sebagai perbandingan, kalau RAID tidak digunakan, drive pada Windows Explorer muncul C dan D. Setiap drive untuk 1 harddisk. Karakteristik umum disk RAID : • RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal disk. • Data didistribusikan ke drive fisik array. • Kapasitas redudant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk. Jadi RAID merupakan salah satu jawaban masalah kesenjangan kecepatan disk memori dengan CPU dengan cara menggantikan disk berkapasitas besar dengan sejumlah disk – disk berkapasitas kecil dan mendistribusikan data pada disk – disk tersebut sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dibaca kembali. RAID menggunakan teknik stripping, yang membuat partisi pada ruang dengan ukuran mulai dari 512 byte hingga ke beberapa megabyte. Tiap partisi itu mengandung pecahan data yang akan dibaca bersamaan untuk mempercepat pembacaan data. RAID memiliki beberapa level, RAID0 sampai RAID7 plus RAID 10 dan beberapa RAID kombinasi. Setiap level RAID memiliki fungsi yang berbeda. Penjelasannya ada di tabel level RAID. Selain RAID yang ada di tabel, RAID punya beberapa level lagi. Misalnya Level 10 yang artinya kombinasi antara RAID0 dan RAID1. Ada juga RAID 50 yang merupakan kombinasi antara RAID5 dan RAID0. Kombinasi ini mengawinkan fungsi antara kedua RAID. RAID dapat dibagi lagi dalam 2 yaitu Hardware RAID dan software RAID, Untuk fitur Hardware RAID, motherboard server anda harus mendukung PCI64bit (socketnya lebih panjang 2x dari PCI biasa, bukan PCI-X ya) dan tentunya RAID Card dan harddisk. Unntuk Software RAID secara standard didukung oleh OS seperti Windows2000 server, Windows2003Server, Windows2008server dan linux. Raid Levels RAID 0 Juga dikenal dengan modus stripping. Membutuhkan minimal 2 harddisk. Sistemnya adalah menggabungkan kapasitas dari beberapa harddisk. Sehingga secara logikal hanya “terlihat” sebuah harddisk dengan kapasitas yang besar (jumlah kapasitas keseluruhan harddisk).Pada awalnya, RAID 0, digunakan untuk membentuk sebuah partisi yang sangat besar dari beberapa harddisk dengan biaya yang efisien. Misalnya: Kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 500GB. Harga sebuah harddisk berukuran 100GB adalah Rp.500.000,- sedangkan harga harddisk berukuran 500GB adalah Rp.5.000.000,-. Nah, kita dapat membetuk suatu partisi berukuran 500GB dari 5 unit harddisk berukuran 100GB dengan menggunakan RAID 0. Tentunya skenario ini lebih murah karena memakan biaya lebih murah: 5 x Rp.500.000,- = Rp.2.500.000,-. Lebih murah daripada harus membeli harddisk yang berukuran 500GB. Itulah kenapa pada awalnya disebut redundant array of inexpensive disk. Contoh lain: Pada saat ini ukuran harddisk terbesar yang tersedia di pasaran adalah 500GB, sedangkan kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 2TB. Nah, kita dapat membeli 4 unit harddisk berkapasitas 500GB dan mengkonfigurasinya dengan RAID 0, sehingga kita dapat memiliki suatu partisi berkururan 2TB tanpa harus menunggu harddisk dengan kapasitas sebesar itu tersedia di pasar. Data yang ditulis pada harddisk-harddisk tersebut terbagi-bagi menjadi fragmen-fragmen. Dimana fragmen-fragmen tersebut disebar di seluruh harddisk. Sehingga, jika salah satu harddisk mengalami kerusakan fisik, maka data tidak dapat dibaca sama sekali. Namun ada keuntungan dengan adanya fragmen-fragmen ini: kecepatan. Data bisa diakses lebih cepat dengan RAID 0, karena saat komputer membaca sebuah fragmen di satu harddisk, komputer juga dapat membaca fragmen lain di harddisk lainnya. RAID 1 Biasa disebut dengan modus mirroring. Membutuhkan minimal 2 harddisk. Sistemnya adalah menyalin isi sebuah harddisk ke harddisk lain dengan tujuan: jika salah satu harddisk rusak secara fisik, maka data tetap dapat diakses dari harddisk lainnya. Contoh: Sebuah server memiliki 2 unit harddisk yang berkapasitas masing-masing 80GB dan dikonfigurasi RAID 1. Setelah beberapa tahun, salah satu harddisknya mengalami kerusakan fisik. Namun data pada harddisk lainnya masih dapat dibaca, sehingga data masih dapat diselamatkan selama bukan semua harddisk yang mengalami kerusakan fisik secara bersamaan. RAID 2 RAID 2, juga menggunakan sistem stripping. Namun ditambahkan tiga harddisk lagi untuk pariti hamming, sehingga data menjadi lebih reliable. Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 5 (n+3, n > 1). Ketiga harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan hamming code dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk lainnya. Contoh: Kita memiliki 5 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, D, dan E) dengan ukuran yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi keempat harddisk tersebut dengan RAID 2, maka kapasitas yang didapat adalah: 2 x 40GB = 80GB (dari harddisk A dan B). Sedangkan harddisk C, D, dan E tidak digunakan untuk penyimpanan data, melainkan hanya untuk menyimpan informasi pariti hamming dari dua harddisk lainnya: A, dan B. Ketika terjadi kerusakan fisik pada salah satu harddisk utama (A atau B), maka data tetap dapat dibaca dengan memperhitungkan pariti kode hamming yang ada di harddisk C, D, dan E. RAID 3 RAID 3, juga menggunakan sistem stripping. Juga menggunakan harddisk tambahan untuk reliability, namun hanya ditambahkan sebuah harddisk lagi untuk parity.. Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 3 (n+1 ; n > 1). Harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan parity dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk lainnya. Contoh kasus: Kita memiliki 4 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, dan D) dengan ukuran yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi keempat harddisk tersebut dengan RAID 3, maka kapasitas yang didapat adalah: 3 x 40GB = 120GB. Sedangkan harddisk D tidak digunakan untuk penyimpanan data, melainkan hanya untuk menyimpan informasi parity dari ketiga harddisk lainnya: A, B, dan C. Ketika terjadi kerusakan fisik pada salah satu harddisk utama (A, B, atau C), maka data tetap dapat dibaca dengan memperhitungkan parity yang ada di harddisk D. Namun, jika harddisk D yang mengalami kerusakan, maka data tetap dapat dibaca dari ketiga harddisk lainnya. RAID 4 Sama dengan sistem RAID 3, namun menggunakan parity dari tiap block harddisk, bukan bit. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1). RAID 5 RAID 5 pada dasarnya sama dengan RAID 4, namun dengan pariti yang terdistribusi. Yakni, tidak menggunakan harddisk khusus untuk menyimpan paritinya, namun paritinya tersebut disebar ke seluruh harddisk. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1). Hal ini dilakukan untuk mempercepat akses dan menghindari bottleneck yang terjadi karena akses harddisk tidak terfokus kepada kumpulan harddisk yang berisi data saja. RAID 6 Secara umum adalah peningkatan dari RAID 5, yakni dengan penambahan parity menjadi 2 (p+q). Sehingga jumlah harddisk minimalnya adalah 4 (n+2 ; n > 1). Dengan adanya penambahan pariti sekunder ini, maka kerusakan dua buah harddisk pada saat yang bersamaan masih dapat ditoleransi. Misalnya jika sebuah harddisk mengalami kerusakan, saat proses pertukaran harddisk tersebut terjadi kerusakan lagi di salah satu harddisk yang lain, maka hal ini masih dapat ditoleransi dan tidak mengakibatkan kerusakan data di harddisk bersistem RAID 6. RAID mana yang paling aman dan cepat? Berdasarkan theory of concatenate yang saya baca, komparasi performance Raid 1+0 vs Raid 5 dengan jumlah disk yang sama per raid group (2D+2D vs 3D+1P atau 4D+4D vs 7D+1P) disebutkan bahwa RAID 1+0 mengungguli raid 5 dalam proses random writing. Tetapi Raid 5 lebih cepat pada proses sequential writing dibanding RAID 1+0. Untuk proses sequential/random reading performancenya similar alias sama saja. raid-performance-comparison Kalau sudah yakin akan prilaku aplikasinya & yang dikejar adalah random write performance maka gunakanlah RAID 1+0. Tetapi kalau aplikasinya read intensive atau write intensive yang sequential write, gunakan RAID 5 saja karena performancenya bisa lebih cepat dari pada RAID 1+0 & lebih ekonomis pula. Untuk RAID 5 ini sayaprefer untuk di configure dengan mengaktifkan write cache yang cukup di storage controller ( cache write pending dibawah 30% ) & menggunakan konfigurasi multiple 7D+1P untuk mendapatkan spindle yang lebih banyak dalam satu raid group as many as possible. Penggunaan disk spindle yang lebih banyak dalam 1 raid group akan membuat performance yang lebih baik. 14D+2p atau 28D+4p secara IOPS bisa 2x dan 4x lebih cepat dibanding 7D+1P. btw, log file di oracle itu adalah type data yang write intensive. Oleh oracle log writer ditulis secara sequential write. Jadi menurut saya penggunaan RAID 5 masih lebih tepat daripada raid 1+0 untuk archive log maupun redo log. Teori ini memang agak berbalikan dengan suggestion SAME (Stripe and Mirror Everything) dari oracle. Buat saya pendekatan SAME yang di release tahun 2000 lalu ini lebih tepat untuk tradisional RAID yang menggunakan software base namun tidak untuk SAN based storage yang sudah menggunakan hardware untuk perhitungan RAID dan cache yang cukup besar. Pendapat ini juga diperkuat oleh test yang dilakukan oleh IBM tentang perbandingan Raid 5 dan raid 10 untuk oracle di sini. Salah satu point yang disimpulkan dari hasil test tersebut adalah “The performance of RAID 10 may be better for very high random write workloads. The amount of improvement will vary”. Jadi??.. Yaa RAID 5 lebih tepat dan lebih cepat untuk log file oracle yang sequential. Karena workloadnya sangat tinggi, penempatan log filenya bisa diatur dengan mengggunakan beberapa LUN dari raid group terpisah. Kalau masih kurang juga??.. bisa juga menggunakan solusi SSD doong. :) Peningkatan performance menggunakan pendekatan hardware memang bisa dan biasa dilakukan. Tetapi berdasarkan pengalaman selama ini sih pendekatan performance dari sisi aplikasi memberikan efek lebih dahsyat daripada performance tuning di sisi hardware lho. Bukan berarti hardware tidak perlu jadi concern yaa.. Banyak sekali yang bisa dilakukan dari sisi hardware selain RAID ini. Kesimpulan dan Saran Banyak manfaat yang didapat dengan konfigurasi RAID, yakni kecepatan, reliabilitas data, dan toleransi kesalahan.